BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

TRANSLATOR

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Owner

PILIH SKIN BACKGROUND












walid waliyuddin

Sabtu, 24 Agustus 2013

Levitasi Sempurna

Levitasi Sempurna

Sabtu, 25 Februari 2012

PIN TIDAK TERDETEKSI???



by;Info Seputar SNMPTN & Bidik Misi

beasisewa bidikmisi 3 jalur

Selasa, 21 Februari 2012

lulusan SMA MTA Surakarta

Sabtu, 18 Februari 2012

Luis Suarez Apes?



Seperti diberitakan berbagai media, FA sebagai badan tertinggi sepakbola Inggris telah menjatuhkan sanksi untuk pemain andalan Liverpool, Luiz Suarez. Pemain asal Uruguay tersebut dituduh bertindak rasis terhadap pemain Manchester United, Patrice Evra
Dugaan dialog kedua pemain saat bertanding di Anfield Oktober silam, kira-kira seperti ini:

Evra: "Don't touch me, you South American."

Suarez: "Por qué, negro?"

(Evra: "Jangan sentuh saya, Amerika Latin."

Suarez: "Kenapa, negro?")-dikutip dari Goal.com-

Dimana beritanya tersebar karena selepas pertandingan Evra mengadu kepada media Prancis. Sampai kemudian FA mengadakan penyelidikan.

Kemudian FA memutuskan Suarez bersalah dan mendapatkan larangan bermain 8 laga dan denda £40 ribu.
Tentu keputusan ini mendapatkan reaksi pro dan kontra.

Khususnya kubu Liverpool, kompak membela Suarez. Karena dianggap tidak bersalah. Para pemain Liverpool menganggap Suarez bukanlah seorang yang rasis.

Bila mengacu pada dialog di atas, sebenarnya yang menjadi pemicu adalah ucapan Evra. Herannya ucapan "Amerika Latin" tidak dianggap sebagai rasis. Tapi ucapan "negro" justru dianggap rasis.

Selama ini kasus rasisme yang diangkat adalah yang menimpa kaum negro. Aneh memang sebuah perkataan "negro" bisa dianggap rasis. Padahal itu belum tentu sebagai sikap menghina.

Apakah perkataan "negro" mengacu pada orang negro yang dipersepsikan sebagai budak selama ini? Jangan-jangan orang negronya sendiri yang menganggap dirinya rendah dengan sebutan "negro".

Padahal kenyataannya orang-orang negro termasuk hebat diberbagai bidang. Bahkan bisa menjadi pemimpin yang hebat. Apalagi dibidang olahraga dan seni suara. Banyak lahir orang-orang negro yang hebat.

Jadi kasus rasis yang dialami Suarez, karena sedang apes saja. Dimana FA ingin menunjukkan bahwa mereka serius menangani sikap rasisme di atas lapangan hijau.

Namun saya tetap tidak habis pikir. Evra yang jelas-jelas sebagai pemicu dengan menyebut Suarez "Amerika Latin" bisa bebas dari hukuman.

Kalau tindakan Suarez mau dianggap sebuah kesalahan, seharusnya tindakan Evra pun adalah suatu kesalahan.

Entahlah, pasti orang-orang FA lebih pintar-pintar dalam hal pasal-pasal atau peraturan yang mereka buat.
Padahal pasal-pasal yang dibuat untuk melindungi "orang-orang kulit hitam" alias negro. Secara tidak langsung merendahkan atau sikap rasis terhadap orang negro itu sendiri.

The WaLL in Action