BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

TRANSLATOR

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Owner

PILIH SKIN BACKGROUND












walid waliyuddin

Kamis, 17 Juni 2010

kekalahan tragis Spanyol


TAK BERDAYA Pemain bertahan Swiss Stephan Lichtsteiner (kanan) merayakan kemenangan, sementara striker Spanyol David Villa tertunduk lesu usai laga putaran pertama Grup H Piala Dunia 2010 di Moses Mabhida Stadium, Durban, Afrika Selatan, tadi malam. Swiss menang 1-0 atas Spanyol.

DURBAN (SI) - Kejutan terjadi di Piala Dunia 2010. Juara Eropa yang juga salah satu unggulan di Afrika Selatan justru takluk dari tim lemah,Swiss,0-1 di Moses Mabhida Stadium,Durban,tadi malam.

Petaka Spanyol dihadirkan gelandang Gelson Fernandes yang melesakkan gol ke gawang Iker Casillas pada menit ke-54. Gol ini justru datang saat pemain –pemain La Furia Roja-julukan Spanyol- sibuk menyerang. Lewat serangan balik yang sangat cepat, striker Eren Derdiyok membuyarkan barisan pertahanan Spanyol yang digalang Carles Puyol. Casillas mencoba maju untuk menghalau bola ini,namun si kulit bundar yang ditepis justru jatuh ke kaki Fernandes yang dengan cepat melesakkannya ke gawang Spanyol. Keunggulan 1-0 Swiss ini bisa dipertahankan anak asuh Ottmar Hitzfeld sampai peluit panjang berbunyi. Kekalahan ini tentu saja menampar wajah tim Matador yang digadang-gadang menjadi juara Piala Dunia 2010. Dengan sederet bintangnya, La Furia Roja gagal menaklukkan tim sekelas Swiss.

Bahkan, mereka tidak sanggup menjebol gawang The Nati yang dikawal Diego Benaglio. Hasil yang diraih Spanyol bahkan jauh lebih buruk dari pada timtim unggulan seperti Portugal yang ditahan imbang Pantai Gading 0-0, Italia yang bermain imbang dengan Paraguay 1-1,ataupun Inggris yang tidak sanggup menaklukkan Amerika Serikat. Kekalahan Spanyol juga memperpanjang catatan buruk laga perdana Piala Dunia bagi tim yang berstatus Juara Eropa.Dari sembilan juara Eropa, hanya Prancis (1986) dan Jerman (1998) yang sanggup membukukan kemenangan pada laga pembuka mereka di Piala Dunia saat berstatus juara Eropa. Kekalahan dari Swiss juga menjadi noda bagi Spanyol.Sebab, ini kekalahan pertama tim Spanyol dari tim-tim Eropa dalam 37 laga terakhir.

Sebaliknya bagi Swiss, kemenangan ini menjadi catatan manis mereka. Inilah untuk kali pertama dalam 56 tahun terakhir, The Nati sanggup memenangi laga perdana mereka di Piala Dunia. Kendati tercatat delapan kali tampil di Piala Dunia, Swiss selalu gagal memenangi laga perdana Piala Dunia mereka sejak 1954.Kemenangan itu juga memutus rekor buruk Swiss atas Spanyol. Selama 85 tahun mereka tidak pernah menang dalam 18 pertemuan sebelumnya. Mereka 15 kali kalah dan 3 kali seri. ”Kami mencoba berbagai cara dari ortodoks dan heroik,tapi kami tidak juga menciptakan gol. Ini bukan hari kami. Kami menguasai pertandingan, tapi kalah,” ucap Pelatih Vicente del Bosque,seperti dilansir Yahoo.sports.

Kekalahan ini membuat Spanyol tidak bisa tenang karena mereka harus mati-matian mengalahkan dua lawan lainnya, Cile dan Honduras. Sebaliknya, langkah Swiss terbilang ringan karena menghadapi musuh-musuh yang lebih mudah. Dalam laga semalam, Pelatih Del Bosque menurunkan Andres Iniesta. Gelandang Barcelona tersebut semula diragukan tampil karena cedera. Dari sederet bintang La Furia Roja, hanya Fernando Torres yang tidak dimainkan sejak menit pertama. Del Basque memainkan formasi tidak biasa,yakni 4-2-3-1, dengan hanya menempatkan David Villa di depan. Sementara Xavi Hernandez, Iniesta, dan David Silva berada di posisi gelandang untuk menyuplai bola ke Villa. Sebaliknya, Swiss harus bermain tanpa striker andalan sekaligus kapten Alex Frei yang perannya digantikan Derdiyok yang disandingkan dengan Blaise Nkufo.

Spanyol langsung melakukan serangan sejak peluit pertama dibunyikan oleh wasit Howard Webb. Berkali-kali Iniesta, Silva, dan Sergio Ramos mendapat peluang untuk menciptakan gol. Namun, hal itu selalu dipatahkan barisan pertahanan Swiss yang tampil solid, dipadu ketangguhan kiper Benaglio. Spanyol sempat mendapat peluang emas pada menit ke-24 lewat Iniesta. Mendapat umpan dari Gerard Pique, bola sebenarnya sudah gagal diantisipasi bek Philippe Senderos.Tapi kiper Swis Benaglio mampu menggagalkan umpan matang ini. Hingga turun minum, La Furia Rojagagal menciptakan gol. Di babak kedua, Spanyol kembali menggiatkan serangan. Namun, di saat pemain Spanyol menyusun serangan, mereka justru dikejutkan serangan balik The Nati yang berbuah gol pada menit ke-54 lewat sontekan Fernades.

Setelah tertinggal 0-1, Pelatih Del Bosque menambah amunisi dengan memasukkan Torres serta Jesus Navas. Sang Matador kemudian kembali ke formasi lama mereka, yakni formasi 4-4-2. Dan pastinya, La Furia Roja langsung mendapat peluang emas lewat Xabi Alonso pada menit ke-73. Sayang, tendangannya membentur mistar gawang Benaglio. Tiga menit berselang, Spanyol kembali dikejutkan dengan serangan balik Swiss yang sangat cepat.Gawang Casillas hampir saja kebobolan oleh permainan cantik one-two Nkufo dan Derdiyok. Beruntung, bola lesakan Derdiyok membentur mistar gawang. Padahal, Casillas sudah mati langkah. Setelah peluang emas Swiss ini, praktis pertandingan berjalan sangat tidak seimbang karena Spanyol begitu mendominasi pertandingan.

Adapun barisan pemain Swiss hanya bisa bertahan di sepertiga lapangan mereka.Kendati terus dibombardir, tim Matador gagal menjebol gawang Swiss dan harus menyerah kalah. Di pertandingan lain Grup H, Cile secara mengesankan mengalahkan Honduras 1-0.Satu-satunya gol El Equipo de Todos-julukan Ciledilesakkan Jean Beausejour pada menit ke-34 setelah memanfaatkan umpan silang gelandang Mauricio Isla. Bagi Cile, kemenangan ini bermakna ganda. Selain mempermulus langkah ke16 besar,tiga angka dari Honduras juga sangat bersejarah karena mengakhiri catatan buruk mereka di Piala Dunia. Kemenangan Cile di Mbombela Stadium merupakan yang pertama kali dalam 48 tahun terakhir atau sejak mereka menaklukkan Yugoslavia 1-0 pada Piala Dunia 1962.

Saat itu, Cile yang berstatus sebagai tuan rumah bahkan sanggup mengakhiri turnamen sebagai juara ketiga. Sebelum Piala Dunia 2010,Cile memang berlaga di Piala Dunia 1982 dan 1998, tapi mereka pulang tanpa membukukan satu kemenangan pun. ”Kami sangat gembira. Kami sarus menikmati kemenangan besar ini, tapi kami juga harus mulai memikirkan pertandingan selanjutnya (vs Spanyol),” papar striker Cile Alexis Sanchez, kepada Reuters. Kemenangan Cile juga membuktikan torehan prestasi mereka selama kualifikasi bukan sebuah kebetulan. Di babak kualifikasi zona CONMEBOL,Cile secara mengejutkan duduk di peringkat dua di bawah Brasil dan unggul atas timtim tangguh seperti Argentina.

Di laga semalam, Pelatih Cile Marcelo Bielsa mengambil langkah berani dengan memainkan dua playmaker mereka sekaligus yaitu Matias Fernandez dan Jorge Valdivia. Taktik ini terbukti jitu karena Cile menguasai laga sepanjang 90 menit dan berkali-kali menciptakan peluang. Salah satu peluang emas didapat bek Waldo Ponce pada menit ke-64.Namun, tandukan bek berusia 27 tahun ini masih bisa dijinakkan kiper Honduras Noel Valladares. Bagi Honduras, kekalahan semalam membuat langkah mereka di Afrika Selatan makin sulit.

Kekalahan kemarin juga meninggalkan memori buruk bagi tiga kakak beradik Palacios yang dipanggil pelatih Reinaldo Rueda. Ketiga saudara tersebut hadir di Afrika Selatan dan memberi warna bagi Honduras.

Jumat, 11 Juni 2010

janji sejarah palestina

Siapa tak kenal masjid al-Aqsha, bangunan bersejarah yang pernah menjadi kiblat pertama umat Islam. Kini keberadaannya semakin terancam, kaum Yahudi selalu ingin merobohkannya dan membangun kembali Haikal Sulaiman.

Bicara Bait al-Maqdis tak bisa lepas dari bumi Palestina. Palestina telah ditakdirkan menjadi tempat para Nabi dan Rasul yang membawa bendera tauhid. Mereka mengajak masyarakatnya untuk patuh kepada ajaran tersebut. Dalam sejarah kunonya, Palestina telah menyaksikan berbagai model kepemimpinan dan kekuasaan para Nabi dan raja. Mereka harus menghadapi banyak peperangan sengit untuk menegakkan bendera kebenaran di atas tanah yang berkah ini.

Umat Muhammad meyakini dan mengimani semua Nabi dan Rasul. Sebagaimana kita yakini bahwa ajaran Islam adalah ekstensi atau perpanjangan dari ajaran para Nabi terdahulu. Walau nasab-nya terbelah antara keturunan Ismail dan Ishaq tetapi mereka bersaudara, mengemban satu misi menegakkan tauhid.

Para nabi itu bersaudara karena berbagai sebab. Ibu mereka berbeda sementara agamanya satu.1

Klaim Yahudi atas Palestina

Kaum Yahudi mengklaim Palestina sebagai haknya. Tentu klaim tidak serta-merta diakui, apalagi dilakukan oleh bangsa yang telah berkhianat kepada Allah dan Nabi-Nya sepanjang masa. Disimpulkan oleh sejarahwan, berbagai bangsa pernah mendiami wilayah ini, memerintah, melewati dan menguasainya. Diperkirakan pula masa kekuasan setiap kelompok bangsa. Diantaranya diketahui kaum Yahudi pernah berkuasa di Palestina begitu singkat dibanding bangsa Babilonia, Persia, Romawi atau Yunani. Sementara yang terbukti paling lama memakmurkan wilayah penuh berkah tersebut adalah Arab dan Muslim. Simpulan para sejarahwan itu hanya didasarkan pada ilmu arkeologi dan situs sejarah.

Memang catatan sejarah tersebut sangat mendasar untuk membantah klaim Yahudi dari aspek historis dan rasionalitas yang logis. Sayang ada dua kesalahan yang dilakukan oleh kebanyakan ahli sejarah, yaitu:

  1. Menisbahkan warisan para Nabi yang pernah diutus Allah Subhanahu wa Ta'ala, khususnya bumi Palestina, kepada Bani Israil.

  2. Menjelekkan biografi sebagian Nabi yang diutus kepada Bani Israil berdasar argumentasi kitab Taurat yang telah diselewengkan. Hanya untuk menunjukkan betapa kaum Yahudi telah berlaku keji, kejam, makar dan hina, mereka harus mempercayai berita israiliyat. Cerita israiliyat menuduh para nabi melakukan tipudaya, kebohongan, perzinaan dan pemerkosaan hak-hak serta pembunuhan orang-orang yang tak berdosa.

Al-Qur'an telah memberikan tanda untuk mengidentifikasi tindak-tanduk bangsa Yahudi yang menandakan kemerosotan moral dan budaya. Para Nabi dan para pengikut mereka yang lurus adalah persoalan lain. Nabi-nabi adalah manusia terbaik. Mereka tidak pada tempatnya untuk dilecehkan. Kita tidak boleh terpikat pada cerita-cerita Bani Israil yang tidak saja menjelekkan para Nabi bahkan juga menghina Allah. Allah mengisahkan kotornya lisan Bani Israil; “Orang-orang Yahudi berkata, 'Tangan Allah terbelenggu.'” (QS. al-Maidah [5] : 64)

Klaim pun mereka lakukan terhadap Ibrahim 'alaihis-salam sebagai Yahudi, sebagaimana Yahudi pun mengklaim menjadi bangsa yang tidak akan disentuh api neraka kecuali hanya beberapa hari. Sementara Allah dengan tegas mementahkan klaim asal-asalan tersebut.

Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nashrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali dia tidak termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Ali Imran [3] : 67)

Secara umum umat yang menganut ketauhidan adalah umat yang satu, sejak Nabi Adam 'alaihis-salam hingga kiamat. Para Nabi, Rasul, dan pengikut setia mereka adalah bagian dari umat tauhid. Dakwah Islam adalah perpanjangan dakwah mereka. Dan umat Islam paling berhak terhadap Nabi-nabi dan Rasul-rasul, beserta warisan mereka.

Benar bahwa Allah telah memberikan tanah Palestina kepada Bani Israil, dengan catatan mereka setia mengikuti dan menempuh jalan Allah, yakni saat mereka menjadi representasi umat tauhid pada zaman yang lampau. Fakta ini perlu diungkap, tidak perlu ditutupi dan diingkari. Allah yang mengisahkan perkataan Musa 'alaihis-salam; “Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.” (QS. al-Maidah [5] : 21)

Dalam perjalanannya kaum Nabi Musa 'alaihis-salam banyak yang mbalelo. Ketika Musa 'alaihis-salam masih hidup saja mereka berani kembali berbuat syirik dengan menyembah patung anak sapi dari emas, di hadapan Nabi Harun 'alaihis-salam pula. Bahkan berkata lancang; “Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa.” (QS. Thaha [20] : 88)

Sepeninggal Musa diutuslah Nabi-nabi selanjutnya. Kedatangan mereka selalu dilecehkan oleh Bani Israil, bahkan bersama para pendukungnya Nabi-nabi tersebut sebagian dibunuhi. Melihat kebejatan orang Yahudi sejak dulu, pantaskah klaim mereka atas Palestina? Mereka sudah keluar dari pakem ajaran Ibrahim yang lurus, berubah jadi bangsa penyembah berhala dan lekat dengan kezhaliman. Klaim mereka hanya didasarkan pada catatan-catan Taurat yang telah dikotori oleh tangan mereka. Salah satunya berbunyi; “Tuhan dan Ibrahim menyepakati piagam yang berbunyi; Untuk keturunanmu Aku berikan tanah ini yang membentang dari sungai Mesir hingga sungai Besar dan sungai Eufrat.

Kalaupun isi Taurat itu benar, Maha Suci Allah dari penyifatan mereka, maka Allah mengingatkan janji Ibrahim yang utuh.

Allah berfirman; 'Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia.' Ibrahim berkata; '(Dan saya mohon juga) dari keturunanku.' Allah berfirman; 'Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zhalim.'” (QS. al-Baqarah [2] : 124)

Bukankah kaum Yahudi telah menolak para Nabi, bahkan membunuhinya, ketika ajarannya tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka? Bukankah mereka menghabisi orang-orang shalih pengikut Nabi Yahya dan Isa 'alaihimus-salam? Bukankah kaum Yahudi pula yang mengkhianati Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Muhammad dan kaum Muslimin? Juga merekalah yang telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam sebanyak 3 kali. Artinya kesyirikan, kezhaliman, kekafiran, upaya menghalangi menuju jalan Allah dan melakukan kerusakan di muka bumi adalah persoalan terbesar perilaku Bani Israil!

Karena itulah legitimasi atas pemerintahan tanah suci ini harus diberikan kepada umat yang tetap berjalan di atas jalan para Nabi dan menjunjung tinggi bendera ajaran mereka, yaitu umat Islam. Persoalan yang ada di dalam pemahaman kita bukan berhubungan dengan bangsa, keturunan dan kaum, namun lebih kepada loyalitas untuk mengikuti jalan dan manhaj ini.

Ikatan akidah dan iman adalah dasar yang menyatukan umat Islam walau berbeda bangsa dan warna kulit, maka umat inilah yang paling berhak terhadap warisan para Nabi termasuk dari para Nabi Bani Israil. Umat Islamlah yang masih tetap konsisten menjunjung tinggi bendera tauhid yang dibawa para Nabi. Mereka adalah orang yang tetap menapaki jalan para Nabi. Para Nabi adalah orang-orang yang berserah diri (muslimun).

Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam), serta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran[3] : 68)

Yahudi Menggali Kuburnya Sendiri

Dengan congkak kini kaum Yahudi mengangkangi bumi Palestina dan berusaha mengotori kesucian al-Aqsha. Para ulama telah menelurkan fatwa bagi kaum Muslimin untuk membantu pembebasan negeri para Nabi dari cengkeraman kaum yang dilaknati dengan lisan Nabi Dawud tersebut.

Syaikh Bin Baz tahun 1967 telah mengeluarkan fatwa kewajiban berjihad membebaskan Palestina. Jihad sempat berlangsung, tapi begitu singkat, berhenti hanya beberapa hari. Kemenangan dipetik kaum Yahudi. Faktornya banyak, yang paling menonjol, menurut beliau, Muslimin Arab kurang istiqamah terhadap agamanya, disamping mau bersatu. Beliau memandang Palestina bukan sekadar kasus nasionalisme dan perebutan batas tanah, tapi permasalahan akidah Islam. Karena itu beliau menghimbau seluruh kaum Muslimin sedunia untuk membantu Palestina sesuai kemampuan.

Kini kaum Muslimin dalam kondisi lemah dan tercerai-berai. Akibatnya kaum Zionis bisa berbuat semaunya. Dibutuhkan dakwah yang serius dengan konsep tarji'u ila dinikum, sehingga umat ini memahami Islam sebagaimana pemahaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, sahabat, tabi'in dan tabi'ut-tabi'in. Dengan begitu kaum Muslimin akan mengalahkan kezhaliman Yahudi.

Di bumi yang mulia itulah kelak akan menjadi pusat al-Khilafah al-Islamiyah.

Wahai Ibnu Hawalah, jika engkau melihat khilafah telah menguasai tanah yang disucikan, maka (ketahuilah bahwa) sungguh telah dekat (waktu terjadinya) gempa-gempa bumi, kekacauan-kekacauan, dan peristiwa-peristiwa penting, dan hari kiamat saat itu lebih dekat dengan umat manusia daripada dekatnya tanganku ini dengan kepalamu.2

Disanalah berkumpul orang-orang pilihan yang senantiasa menyerukan kebenaran hingga datang hari kiamat. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda;

Akan senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang tetap tegak di atas kebenaran, akan mengalahkan musuh-musuh mereka. Tidak membahayakan mereka orang-orang yang menyelisihi mereka, kecuali kesulitan-kesulitan yang menimpa mereka. Keadaan mereka akan senantiasa seperti itu sampai datang keputusan dari Allah.” Para sahabat bertanya; “Lalu dimana mereka, wahai Rasulullah?” Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab; “Di Baitul-Maqdis dan sekitarnya.3

Kapan kemenangan kaum Muslimin memang tidak bisa diprediksi. Bisa jadi suatu (ketika) menang, di lain kesempatan kalah karena hukuman akibat jauhnya kaum Muslimin dari agama. Yang jelas sejarah akan membuktikan bahwa kemenangan akhir berada di tangan kaum Muslimin.

Kalau toh kaum Yahudi bersikeras mengangkangi tanah Palestina, berarti mereka telah menyiapkan kuburnya di sana. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjanjikan nubuwah atas kemenangan kaum Muslimin. Saat itu terjadi peperangan dengan Muslimin, kaum Yahudi akan lari kocar-kacir. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda;

Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi. Kaum Muslimin akan membunuhi mereka sehinga mereka bersembunyi di balik bebatuan dan pepohonan. Saat itulah batu dan pohon, kecuali pohon Ghargad4, akan berseru; 'Wahai Muslim, wahai hamba Allah ini di belakangku ada Yahudi! Kemari dan bunuhlah!'5

Saat itulah kemenangan pasti di tangan kaum Muslimin, sementara kekalahan, bahkan kehancuran, dialami kaum Yahudi. Tidak sepantasnya kaum Muslimin kehilangan semangat melihat kelemahan umat sekarang ini sementara kaum Yahudi bebas melakukan kezhaliman dengan dukungan kaum Salibis. Yakinlah Allah pemilik masjid suci al-Aqsha, Dia-lah yang akan menjaganya. Akankah sebelum kasus seperti dalam hadits tersebut kaum Muslimin menuai kemenangan? Marilah kita terus berjuang sambil menanti janji sejarah Palestina! Wallahul musta'an wa 'alahi tuklan!

Referensi:

Majalah al-Ashalah volume V nomor 30, 15 Syawwal 1421 H, hal. 30. Didukung dari beberapa sumber lain.

Catatan Kaki:

  1. ^ Shahih al-Bukhari, Kitab Ahadits al-Anbiya (3443).
  2. ^ Riwayat Abu Dawud dan Ahmad dari 'Abdullah bin Hawalah al-Azadi
  3. ^ Musnad Imam Ahmad, Kitab Baqi Musnad al-Anshar (21816).
  4. ^ Sejenis pohon berduri yang dikenal di kalangan Yahudi.
  5. ^ Shahih Muslim, Kitab al-Fitan wa Asyratu as-Sa'ah (2922).

Sabtu, 05 Juni 2010

dilema cinta


Seberapa salahkah diriku
Hingga kau sakiti aku begitu menusukku
Inikah caramu membalas
Aku yang selalu ada saat kau terluka

Seberapa hinanya diriku
Hingga kau ludahi semua yang ku beri untukmu
Tak ada satu pun perasaan yang mampu membuatku begitu terluka

Namun ku terlanjur mencintai dirimu
Terlambat bagiku pergi darimu
Bagiku terlalu indah perasaan itu
Tak mudah untukku menjauh darimu

Telah ku coba segala cara
‘Tuk bahagiakan kamu
Merebut hatimu
Namun tak semudah yang ku bayangkan
Bila kau tak inginkan ku ’tuk di sisimu

Tak pernah kurasakan sebelumnya
Menginginkan dirinya hingga ku tak kuasa
Meyakini hatiku bahwa ku mampu berlalu

Namun ku terlanjur mencintai dirimu
Terlambat bagiku pergi darimu
Bagiku terlalu indah perasaan itu
Tak mudah untukku menjauh darimu

Namun ku terlanjur mencintai dirimu
Terlambat bagiku pergi darimu
Bagiku terlalu indah perasaan itu
Tak mudah untukku menjauh darimu